4 Kamp Konsentrasi yang Menjadi Saksi Bisu Kekejaman Nazi

Peristiwa Holocaust yang merupakan kejadian pembunuhan besar-besaran (genosida) yang dilakukan oleh Nazi memang menjadi peristiwa yang memilkan. Total ada sekitar 70 kamp konsentrasi yang digunakan sebagai tempat pembunuhan dan penyiksaaan para korban. Nah, Bebaspedia akan menjelaskan bagaimana kisah di 4 kamp dari total 70 kamp konsentrasi milik Nazi. Empat kamp yang akan kami bahas adalah…


Ustaše Militia Execute Prisoners Near The Jasenovac Concentration Camp

Peristiwa Holocaust yang merupakan kejadian pembunuhan besar-besaran (genosida) yang dilakukan oleh Nazi memang menjadi peristiwa yang memilkan. Total ada sekitar 70 kamp konsentrasi yang digunakan sebagai tempat pembunuhan dan penyiksaaan para korban.

Nah, Bebaspedia akan menjelaskan bagaimana kisah di 4 kamp dari total 70 kamp konsentrasi milik Nazi. Empat kamp yang akan kami bahas adalah Kamp Auschwitz, Kamp Sajmiste, Kamp Dachau dan Kamp Jasenovac.

1. Kamp Auschwitz

Auswitch
Source Image

Kamp Auschwitz terletak di Polandia yang terdiri dari 3 kamp yaitu Auschwitz I, Auschwitz II & Auschwitz III. Kamp ini dipimpin oleh perwira Schutzstaffel (SS) di bawah pimpinan Heinrich Himmler. 

Auschwitz I digunakan untuk pusat administrasi bagi seluruh kompleks kamp. Selain itu, kamp ini digunakan untuk membunuh lebih dari 70.000 orang Polandia, tawanan perang Uni Soviet dan kamu homoseksual.

Auschwitz II (Birkenau) merupakan tempat untuk melakukan pembunuhan atas  1 juta orang Yahudi, 75.000 orang Polandia, homoseksual, dan 19.000 orang gipsi orang Roma. 

Sementara Auschwitz III (Monowitz ) digunakan sebagai kamp pekerja paksa yang bekerja pada industri kimia milik Jerman, Interessen-Gemeinschaft Farbenindustrie AG (IG Farben).

Baca Juga:  Berkenalan Dengan Sinopoda Scurion, Laba-Laba yang Tidak Punya Mata

2. Kamp Sajmiste

Staro Sajmiste 2 66585bec652c2e51526f85901a906f18
Source Image

Kamp ini berlokasi di wilayah Kroasia yang dikelola oleh satuan Einsatzgruppen, atau kelompok penumpas milik Nazi. Sekitar 23.000 orang meninggal atas kekejaman kelompok tersebut.

Beberapa petinggi dari kelompok ini ditangkap setelah PD II dan diekstradisi ke Yugoslavia dan kemudian dihukum mati di sana.

3. Kamp Dachau (Muchen, Bayern, Jerman Selatan)

Dachau
Source Image

Kamp ini menyisakan kisah pilu yang begitu menyayat. Konon ceritanya, para tawanan yang tiba di kamp tersebut langsung didata untuk digolongkan sebagai manusia produktif dan manusia tidak produktif.

Manusia yang termasuk “tidak produktif” ialah orang-orang yang terdiri dari orangtua, lansia, orang sakit, orang cacat, dan anak-anak dibawah umur 15 tahun.

Para tawanan digiring menuju kamar mandi yang didalamnya sudah disiapkan gas beracun yang akan dialirkan melalui keran. Sebelum dimasukkan ke kamar mandi, mereka ditelanjangi dan digunduli terlebih dahulu.

Bahkan, jika ada yang memakai gigi emas, tubuhnya ditandai terlebih dahulu dan akan diambil gigi emasnya secara paksa jika sudah meninggal.

Baca Juga:  Jangan Remeh! Bajak Laut Wanita Ada, Tercatat dalam Sejarah

Setelah para tawanan meninggal karena gas beracun, mereka akan dibakar satu persatu. Untuk manusia yang tergolong produktif, mereka akan dipekerjakan secara paksa dan hanya diberi makanan yang sangat sedikit bahkan tidak layak. Mereka kebanyakan akan meninggal karena tidak kuat ataupun karena penyakit.

Ternyata, ada orang Indonesia yang menjadi tawanan Nazi kala itu, yaitu Parlindoengan Loebis yang berhasil bertahan dan bebas pada tahun 1945 dan Sidartawan yang meninggal dunia pada November tahun 1942.

4. Kamp Jasenovac

The Stara Gradiska The Womens Camp At Jasenovac E1aba2631d986de1e5e77e1f7f0eded5
Source Image

Kamp ini memang tidak dikendalikan oleh Nazi secara langsung. Melainkan, kelompok ini dipegang oleh kelompok bersifat fasis dan teroris, “Ustase” yang berafliasi dengan Nazi.

Kamp yang beroperasi pada Agustus 1941 hingga April 1945 ini disebut-sebut sebagai kamp konsentrasi terbesar di Eropa. Ada sekitar 100.000 orang yang terbunuh di sini. Mereka ialah 45.000-52.000 orang Serbia, 15.000-20.000 orang Romania, 12.000-20.000 orang Yahudi, serta 5.000-12.000 orang Kroasia & Muslim Bosnia.

Penulis: Channabeck Sutansyah
Editor: Yogi Arfan