Baik tempe maupun tahu merupakan sumber protein nabati yang baik. Kedua bahan makanan ini juga sering diolah dengan cara digoreng untuk dijadikan lauk pauk teman makan nasi.
Protein nabati merupakan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tempe dan tahu berasal dari kacang kedelai, namun memiliki proses pembuatan yang berbeda.
Pembuatan tahu dan tempe
Tahu dibuat dari endapan perasaan dari biji kedelai yang kemudian mengalami pemadatan. Sedangkan tempe dibuat dengan proses fermentasi atau peragian.
Baik tempe dan tahu memiliki gizi sebagai sumber protein pengganti daging. Terlebih bagi mereka yang memiliki gaya hidup vegetarian.
Kandungan gizi tempe dan tahu
Karena melalui proses fermentasi, tempe memiliki lebih banyak kandungan vitamin dan kandungan prebiotik yang baik untuk bakteri baik di sistem pencernaan.
Dibandingkan dengan tahu, tempe memiliki kalori, karbohidrat, protein, lemak dan serat yang lebih tinggi.
Tahu menggunakan metode pemadatan endapan perasan kacang kedelai, hal ini membuat tahu punya lebih banyak mineral dari senyawa koagulan.
Nah, kedelai memiliki senyawa asam fitat, senyawa ini berfungsi untuk menghambat penyerapan zat tertentu di tubuh.
Tempe bisa diserap oleh tubuh dibandingkan dengan tahu karena senyawa asam fitat tidak bisa hilang melalui proses pemadatan pada tahu.
Meskipun tempe lebih banyak nutrisinya, bukan berarti tahu tidak sehat untuk dikonsumsi. Keduanya memiliki senyawa isoflavone yang berguna menangkal kanker.
Namun memang senyawa tersebut lagi-lagi ditemukan lebih banyak pada tempe. protein dan kalori pada tahu pun lebih rendah dibandingkan tempe. Karena kalori dan proteinnya lebih rendah, kita cukup makan tahu lebih banyak saja dibandingkan tempe untuk mendapat asupan nutrisi yang sama.
Selain itu, ternyata ada satu keunggulan tahu dibandingkan dengan tempe. Tahu memiliki kandungan kalsium sebanyak dua kali lipat dibandingkan tempe.