Pada umumnya, penyakit kulit seperti cacar air, kudis, panu, kusta merupakan penyakit kulit yang menular. Memang, penyakit kulit adalah penyakit yang cenderung sebagai jenis penyakit yang menular.
Namun, meskipun penyakit kulit pada umumnya merupakan penyakit yang menular, ternyata ada beberapa penyakit kulit yang tidak menular.
Jika kita bersentuhan atau melakukan kontak fisik secara langsung atau tidak langsung (menggunakan barang bekas mereka) terhadap orang yang terjangkit penyakit kulit menular, kita akan berisiko tinggi tertular penyakit kulit itu juga.
Berbeda dengan penyakit kulit menular lainnya, penyakit kulit tidak menular tidak akan menularkan penyakitnya meskipun kita bersentuhan atau kontak fisik secara lansung oleh orang yang terjangkit penyakit tersebut.
Nah, kali ini kita akan membahas 3 penyakit kulit yang tidak menular. Berikut ulasannya!
1. Dermatitis
Penyakit ini juga biasa disebut sebagai peradangan kulit. Biasanya kulit yang terkena penyakit ini akan memerah dan terasa gatal. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit kulit yang tidak menular, meskipun menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Dermatitis memiliki tiga jenis kondisi dengan tanda dan gejala yang berbeda, yaitu dermatitis atopik atau eksim, dermatitis kontak, dan dermatitis seboroik.
Bayi dan anak-anak paling umum mengalami dermatitis eksim, kondisi yang biasanya terjadi pada lapisan kulit ini memiliki gejala ruam merah, gatal, kering, dan menebal pada bagian kulit.
Lalu, dermatitis kontak terjadi pada kulit ketika terpapar benda atau zat tertentu yang bisa mengakibatkan atau menimbulkan zat energi. Dermatitis jenis ditandai dengan ruam yang menyengat dan gatal, bahkan kadang terasa terbakar.
Sementara dermatitis seboroik, merupakan jenis dermatitis yang menyerang kulit berminyak. Dermatitis ini menimbulkan bercak merah dan sisik pada kulit.
2. Psoriasis
Penyakit ini termasuk penyakit autoimun kronis, penyakit ini ditandai dengan sel kulit yang berproduksi dengan terlalu cepat dan tidak terkendali. Akibatnya terjadi penumpukan sel kulit pada permukaan kulit.
Pada umumnya, kulit akan tergantikan dengan lapisan kulit yang baru setiap satu bulan sekali. Namun hal berbeda terjadi pada penderita penyakit ini, dalam beberapa hari saja, proses pergantian kulit akan terjadi.
Karena terjadi dengan waktu yang relatif cepat, sel kulit tidak memiliki cukup waktu untuk lepas secara alami. Akibatnya terjadilah penumpukan sel kulit pada permukaan kulit.
3. Vitiligo
Penyakit ini dapat menyerang seluruh tubuh, namun pada umumnya bagian-bagian tubuh seperti leher, wajah, leher, dan lipatan kulit adalah yang paling rentan terkena Vitiligo.
Penyakit ini disebabkan oleh melanosit yang tidak cukup untuk memproduksi melanin di kulit. Seperti yang kita ketahui, melanin merupakan pigmen yang mempengaruhi warna kulit manusia.
Hal ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan juga gangguan autoimun.