Tubuh membutuhkan asupan nutrisi, vitamin, dan serat. Salah satu yang dilakukan agar tubuh mendapatkan semua asupan tersebut ialah dengan mengonsumsi buah-buahan.
Berbagai buah bisa kita konsumsi, salah satunya ialah jambu biji. Jambu biji memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki berbagai kandungan nutrisi.
Namun di balik manfaatnya, jambu biji memiliki mitos. Mitos tersebut ialah jika kita mengonsumsi jambu biji dan bijinya ikut tertelan, maka biji buah tersebut akan menumpuk dan menyumbat di usus, sehingga menyebabkan usus buntu.
Jika sudah terkena radang usus buntu, maka harus dilakukan operasi dan pengangkatan. Nah, apakah mitos tersebut benar adanya? Mari kita simak ulasan berikut!
Biji Buah Tidak Menyebabkan Usus Buntu
Selain jambu biji, ternyata cabai juga dianggap bisa menyebabkan radang usus buntu jika ikut tertelan. Namun kenyataannya, hal tersebut tidaklah benar.
Karena setiap makanan yang masuk ke tubuh akan dicerna dan langsung dihancurkan oleh enzim pencernaan. Nah, enzim ini akan menghancurkan semua makanan yang masuk ke tubuh, termasuk biji buah tadi.
Kotoran yang menyumbat Penyebab Radang Usus Buntu
Jika biji buah bukan merupakan penyebab radang usus buntu, lalu apa yang menyebabkan radang usus buntu?
Jawabannya ialah ternyata penyumbatan kotoran yang menumpuk karena kurangnya mengonsumsi air minum. Yup, penyumbatan feses atau kotoran merupakan salah satu penyebab radang usus buntu dari proses pengolahan makanan dalam usus.
Feses atau kotoran yang menyumbat ini disebut juga dengan fecalith, yaitu berupa kotoran yang sudah mengeras di saluran pencernaan. Kotoran ini terjebak di dalam usus dan menyumbat usus buntu sehingga menyebabkan peradangan pada usus buntu.
Usus terus mengeluarkan cairan atau lendir yang dibutuhkan saluran pencernaan, namun ketika ada penyumbatan kotoran pada usus buntu, lendir tersebut akan menumpuk dan tak bisa keluar.
Hal tersebut menyebabkan penekanan pada usus buntu sehingga bisa menyebabkan peradangan usus buntu. Fecalith yang terjebak di usus ini ternyata bisa terjadi juga karena sembelit atau susah buang air besar yang berlangsung cukup lama.
Sembelit bisa terjadi karena kurangnya cairan sehingga kotoran tersebut sulit dikeluarkan dan terjebak di saluran pencernaan. Nah, sembelit bisa dihindari dengan cara mengonsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih.
Ketika kadar serat dan cairan dalam tubuh tercukupi, maka kotoran akan menjadi cukup lunak sehingga tidak mengeras dan tentu saja lebih mudah dikeluarkan agar tidak terjebak di usus buntu.
Fecalith Tidak Selalu Menjadi Penyebab Radang Usus Buntu
Selain fecalith, ada hal-hal lain yang bisa menyebabkan radang usus buntu. Peradangan usus buntu juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, jamur, atau bakteri pada bagian tubuh lain yang menyebar ke usus buntu. Salah satu kuman yang bisa menyebabkan radang usus buntu adalah bakteri E.coli.
Selain itu, benturan atau benturan yang terjadi pada perut dan mengenai bagian usus juga bisa menyebabkan peradangan usus buntu sehingga menyebabkan pembengkakan.
Itulah mengapa dokter kemudian harus organ usus buntu tersebut agar tidak terjadi peradangan dan pembengkakan lebih besar lagi.
Referensi: bobo.grid.id