Media tanam selain menggunakan tanah sudah marak saat ini. Sebut saja hidroponik, aeroponik, dan aquaponik. Ternyata selain itu ada lagi metode tanam tanpa tanah lainnya, yaitu hidrogel. Dengan menggunakan media hidrogel, tanaman tak perlu menggunakan kerikil, tanah, pasir, zeloit, dan kawan-kawannya.
Apa itu hidrogel?
Dikenal juga dengan sebutan water beads, hidrogel kini telah marak menjadi metode tanam tanpa takut kotor. Setiap butir gel mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Hidrogel terbuat dari kristal polimer yang mampu menyimpan dan menyerap air beserta nutrisinya dalam jumlah yang besar.
Dengan begitu, tanaman tak perlu lagi terlalu sering disiram karena tanaman sudah mendapatkan asupan nutrisi dari hidrogel. Penyiraman hanya dilakukan sekitar seminggu hingga dua minggu sekali tergantung besarnya media yang digunakan.
Tanaman-tanaman yang menggunakan dengan metode ini biasanya tanaman dalam ruangan. Tanaman dalam ruangan yang diketahui tahan dengan kelembapan tinggi, tidak berkayu, dan tidak terlalu membutuhkan banyak cahaya matahari.
Seperti contoh, sayuran salada dan bayam, tanaman hias bambu china mini, tanaman andong, dan juga tanaman snake plant (lidah mertua).
Dipadukan dengan vas yang bening akan memperindah tanaman tersebut. Terlebih jika memilih gel yang berwarna-warni.
Bisa menjadi pupuk
Butiran gel ini dapat bertahan hingga dua tahun lamanya. Setelah itu hidrogel akan hancur, namun bukan berarti akan hancur begitu saja. Hidrogel yang hancur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Untuk merawat hidrogel, yang perlu diperhatikan ialah kelembapan suhu ruangan dan juga paparan sinar matahari. Karena jika itu tidak diperhatikan, hidrogel akan dihinggapi oleh jamur dan lumut sehingga rusak.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.