Islam memperbolehkan aksi militer dan kekerasan dalam konteks yang terbatas yang telah ditentukan, namun sebagian kecil umat muslim mengambil dogma tersebut di luar konteks.
Jika memang Islam adalah agama yang suka perang, kekerasan, bunuh sana sini untuk jihad, bom bunuh diri, lalu mengapa hanya “sebagian kecil” umat muslim yang menginterpretasikan agama mereka seperti yang diklaim oleh sebagian orang tentang “Islam Agama Teroris”?
Mengapa saya mengatakan hanya “sebagian kecil”?
Mari kita berpikir, menurut survey yang dilakukan oleh Galepo, jika kita prosentasikan, dari 1,6 Miliyar populasi muslim di seluruh dunia, muslim yang melakukan terorisme atas nama Islam hanyalah sekitar 0,1%.
Orang-orang yang hanya mencomot ayat Qur’an begitu saja tanpa memahami konteks dan tanpa pemahaman interpretasi (baca: Tafsir) langsung mengecap “Islam adalah Teroris” tanpa memikirkan atau bahkan tidak menganggap populasi 99,9% muslim yang tidak melakukan terorisme; tidak melakukan pembunuhan dan kekerasan atas nama Islam, yang cinta damai, selalu hidup berdampingan dengan umat beragama lainnya, yang menganggap Islam sebagai rutinitas kebutuhan rohani mereka, sebagai identitas mereka.
Oknum Dokter
Analogi sederhananya begini deh, banyaknya mal praktik yang dilakukan oleh “oknum” dokter pasti merugikan banyak pihak, apakah membuat kita berpikiran negatif terhadap dokter? Tentu saja tidak bukan? Kita tetap berpikiran bahwa itu merupakan ulah oknum dokter saja dan kita tidak membuat stigma terhadap dokter.
Mal praktik yang dilakukan oleh oknum dokter hanya segelintir kasus saja, kita tetap fokus pada perspektif bahwa dokter, bukanlah orang atau pekerjaan yang buruk dan merugikan, bahkan sangat bermanfaat dan berguna bagi banyak orang. Karena memang hampir seluruh dokter menggunakan ilmu kedokteran secara benar dan sesuai kaidah yang berlaku pada ilmu tersebut.
Jika orang-orang ini masih menganggap “Islam Agama Teroris” hanya berdasarkan perbuatan teror sebagian kecil umat Muslim, berarti sudut pandang mereka terhadap “Islam” sangat sempit. Dan mereka dengan lantang meneriakkan dan menyerukan “Islam Agama Teroris”?