Artikel ini adalah penjelasan asal-usul Atlantis, cerita tentang misteri kota yang ‘hilang’ di masa lalu.
Konsep mengenai Atlantis, yaitu kota yang dianggap hilang di masa lalu, masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan. Banyak ahli peneliti mengklaim bahwa Atlantis sekarang berada di berbagai lokasi, namun masih belum dapat mereka pastikan kebenarannya.
Sering kali, gambaran Atlantis sebagai suatu peradaban yang maju dan ideal yang memiliki kebijaksanaan yang dapat menciptakan perdamaian di seluruh dunia.
Banyak sekali sumber yang tersedia seperti buku, majalah, dan situs web yang didedikasikan untuk mempelajari dan memperkenalkan Atlantis. Bahkan, beberapa orang bahkan telah kehilangan segalanya, termasuk nyawa mereka, dalam upaya mencari Atlantis.
Baca Juga: Jejak Mitos Keberadaan Naga Melalui Perspektif Sejarah
Misteri Atlantis
Berbeda dengan banyak cerita legenda yang asal-usulnya tidak kita ketahui karena telah berlalu begitu lama, sejarah telah secara jelas mencatat kapan dan di mana cerita tentang Atlantis pertama kali muncul.
Menurut Live Science, cerita tentang Atlantis pertama kali muncul dalam dua percakapan Plato, yaitu “Timaeus” dan “Critias”, yang ditulis sekitar 360 SM.
Walaupun saat ini banyak anggapan Atlantis sebagai tempat yang sempurna atau imajinasi yang penuh kedamaian, namun deskripsi Atlantis oleh Plato dalam ceritanya sangat berbeda.
Dalam bukunya yang berjudul “Ensiklopedia Arkeologi Meragukan”, Profesor Arkeologi Ken Feder mencatat bahwa menurut cerita Plato, Atlantis bukanlah suatu tempat yang patut dihormati atau ditiru. Atlantis bukanlah sebuah masyarakat yang sempurna. Sebaliknya, Atlantis merupakan contoh dari negara yang kaya secara materi, canggih secara teknologi, dan kuat secara militer yang akhirnya hancur karena kekayaannya, kecanggihannya, dan kekuatannya.
Dalam cerita moralitas Plato, legenda Atlantis lebih sering ia anggap sebagai kota rival yang pemberani dari Athena daripada sebuah peradaban yang tenggelam.
Menurut Feder, jika Atlantis benar-benar masih ada dan kita temukan sekarang dengan penduduknya yang hidup dan utuh, mereka mungkin akan berusaha untuk membunuh dan menundukkan kita semua.
Hingga sekarang, banyak ahli peneliti yang menyatakan bahwa Plato menggunakan Atlantis sebagai elemen cerita dalam plotnya, karena tidak ada catatan lain yang menyebutkan tentang Atlantis di tempat lain di dunia.
Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa cerita tentang Atlantis sudah ada sebelum Plato mencatatnya.
Baca Juga: Keberadaan Monster Gurita “Kraken” di Lautan, Mitos atau Nyata?
Atlantis Kota yang ‘Hilang’
Meskipun terdapat keterangan yang jelas dalam karya fiksi, sepanjang waktu banyak individu yang mempercayai bahwa ada kebenaran di balik legenda Atlantis tersebut.
Setelah itu, banyak orang yang berspekulasi mengenai lokasi di mana Atlantis mungkin kita temukan. Sudah banyak ahli yang mencoba menemukan Atlantis berdasarkan fakta yang serupa, tak terhitung jumlahnya.
Beberapa perkiraan yang merupakan bagian dari Atlantis adalah Samudra Atlantik, Antartika, Bolivia, Turki, Jerman, Malta, dan Karibia. Hal ini didukung oleh sejumlah bukti dan argumen yang ada.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Mengusir Lebah dengan Mengucap ‘Pahit, Pahit’?
Kaitannya dengan Indonesia
Menurut laporan dari detikInet, Profesor Yahdi Zaim dari ITB yang ahli dalam bidang Paleontologi memberikan pendapatnya mengenai hubungan Atlantis yang pernah ada kaitannya dengan Indonesia.
Menurut pandangannya, Plato tidak secara spesifik menyebutkan lokasi pasti Atlantis sejak awal. Tetapi, kehilangan Atlantis diketahui disebabkan oleh terjadinya gempa bumi.
“Plato hidup pada tahun 350-300 SM. Namun, Plato tidak pernah mengatakan bahwa Atlantis berada di Indonesia atau Asia Tenggara. Menurut Plato, Atlantis lenyap dalam semalam akibat gempa. Namun, sampai saat ini belum ada data yang menunjukkan keberadaan peristiwa seperti itu dalam catatan geologi,” menurut Profesor Zaim.
Di Indonesia, pernah terjadi kejadian serupa yaitu letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang mengakibatkan hilangnya satu pulau dalam waktu satu hari.
Selain sebagai contoh peristiwa, kehadiran Sundaland di masa lalu juga menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia dikaitkan dengan Atlantis.
Belum Ada Bukti Sundaland sebagai Kota Atlantis
Menurut Profesor Zaim, gambaran Atlantis sebagai wilayah yang kaya dan makmur. Namun, belum ada bukti yang menghubungkannya dengan Sundaland. Untuk mengakui kebenaran ilmu pengetahuan, bukti haruslah ada.
Menurut Profesor Zaim, wilayah Sundaland telah tenggelam dengan kedalaman sekitar 100 meter. Untuk mengumpulkan bukti-bukti arkeologi atau melakukan penelitian paleontologi, perlu eskavasi atau penggalian di lapangan. Menyelam di wilayah tersebut tidak mungkin dilakukan karena biayanya yang sangat mahal.
Dia berpendapat bahwa sulit untuk mengumpulkan bukti apakah Sundaland benar-benar Atlantis yang telah hilang.
Selain harus mencapai kedalaman 100 meter di bawah laut, juga perlu teknologi yang sangat canggih untuk melakukan penggalian selama berbulan-bulan.
Oleh karena itu, tanpa adanya bukti nyata seperti itu, sulit untuk menyatakan secara ilmiah bahwa hal itu telah terbukti,” ujar pakar Paleontologi dari ITB tersebut.
Dalam hal keilmuan, Profesor Zaim masih meragukan apakah Sundaland benar-benar adalah Atlantis yang hilang. Oleh karena itu, belum ada bukti ilmiah yang dapat mengonfirmasi klaim bahwa Indonesia adalah Atlantis yang hilang.
Baca Juga:
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.