Masjid Al Safar yang berada pada Jalan Tol Purbaleunyi, Purwakarta menjadi perbincangan di kalangan netizen Indonesia. Desain masjid ini dikait-kaitkan dengan illmunati karena dinilai banyak didominasi segitiga dalam desainnya.
Masjid Al-Safar didirikan diatas tanah seluas 1.411 meter persegi di rest area Km 88 B Jalan Tol Cipularang. Memang, Ridwan Kamil bersama tim urbane yang mendesain arsitektur masjid ini.
Total lingkungan masjid ini mempunyai luas sebesar 6.687 meter persegi. Jadi, 5.276 meter persegi sisanya digunakan untuk toilet, taman, tempat wudlu dan kolam. Diperkirakan masjid ini bisa menampung setidaknya 1200 jamaah.
Masjid ini mengadopsi bentuk topi adat yaitu iket Sunda dan dibungkus dengan konsep sculpture atau pahatan. Sehingga, kalau diliat-liat bentuknya akan terlihat seperti batu yang dipahat.
Sebenarnya bukan hanya bentuk segitiga yang dipakai dalam desain masjid ini. Bentuk geometris lainnya seperti persegi panjang dan lainnya juga dipakai. Masjid ini menggunakan konsep bentuk asimetris dengan gaya arsitektur dekonstruksi.
Jawaban Ridwan Kamil Atas Tudingan Masjid Al-Safar Menggunakan Simbol Illuminati
Hal ini yang langsung direspon oleh seorang pria dalam rekaman video saat mengulas Masjid Al-Safar.
Ini pintu masuknya, dan lihat ini segitiga semua. Nyaris segitiga semua. Bahkan ketika masuk ke dalam, ini segitiga, satu mata. Maka, ketika kita salat, sebetulnya kita menghadap siapa? Menghadap Allah atau segitiga satu mata?
Kata Seorang Pria Dalam Rekaman Video Saat Mengulas Masjid Al-Safar
Melihat dirinya dituding illuminati, Bapak Ridwan Kamil langsung menjawab melalui cuitannya di twitter.
Masjid Al Safar adalah eksperimentasi teori lipat folding architecture. Jika eksperimentasi bentuk itu ditafsir, ya tentu tidak bisa dihindari. Tapi jika disimpulkan bahwa bentuk-bentuknya adalah menerjemahkan simbol illuminati dkk., saya kira itu tidak betul
Ridwan Kamil
