Ada sebuah tradisi yang selalu dilakukan menjelang Idulfitri. Tradisi ini dilakukan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pandemi tahun lalu membuat tradisi ini sempat harus ditunda karena memang tidak memungkinkan.
Namun kabar baiknya, tahun ini masyarat Indonesia kembali boleh melakukan tradisi turun temurun ini. Tradisi tersebut adalah Mudik. Benar, menjelas idulfitri semua orang berlomba-lomba untuk mudik.
Yang mana para perantau berlomba-lomba untuk pulang ke kampung halaman selama idulfitri berlangsung. Kegiatan pulang kampung untuk merayakan hari raya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga banyak di negara-negara mayoritas Muslim lainnya.
Kegiatan pulang kampung ini sendiri di Indonesia disebut sebagai mudik. Berbicara mengenai hal ini, kali ini Bebaspedia bakal membahas lebih detail terkait mudik ini. Penasaran dengan hal tersebut? Mari simak di bawah ini.
Sejarah Tradisi Mudik, Sudah ada Sejak Zaman Kerajaan Majapahit
Menurut berbagai informasi, tradisi mudik ini sebenarnya sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Namun, kegiatan mudik pada saat itu cukup berbeda dengan sekarang. Dimana kegiatan mudik pada zaman tersebut adalah membersihkan makam para leluhur dan keluarga.
Kegiatan membersihkan makam ini juga bersamaan dengan membaca doa bersama kepada dewa-dewa di Khayangan sebagai harapan agar para perantau diberi keselamatan dalam mencari rezeki.
Namun, tradisi ini pun semakin menghilang secara perlahan saat masuknya pengaruh ajaran Islam ke tanah Jawa. Kata mudik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu mulih dhilik yang artinya pulang sebentar.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata mudik berasal dari istilah menuju udik yang artinya menuju ke selatan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefenisikan mudik sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman yang biasa dilakukan pada saat momen hari raya.
Sampai saat ini momen Idulfitri digunakan untuk mudik atau pulang kampung. Dimana perantau dari berbagai daerah akan kembali pulang ke kampung halaman mereka.
